Riza Sri Rahayu, S.P

  1. PENDAHULUAN
    1. Latar Belakang  

Okra (Abelmoschus esculentus L. Moench.) merupakan salah satu jenis sayuran fungsional yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tetapi belum banyak dibudayakan di Indonesia. Lokakarya nasional tanaman obat menjelaskan bahwa okra merupakan salah satu dari 940 jenis tumbuhan di Indonesia yang berkhasiat sebagai tanaman obat.

Manfaat okra antara lain mencegah diabetes, menurunkan kolesterol, mencegah perkembangan kanker, dan baik untuk sistem pencernaan. Hamid et al., (2010) berpendapat senyawa fenolik dan flavonoid merupakan antioksidan alami yang lebih aman daripada antioksidan sintetik karena mampu meredam radikal bebas dalam tubuh manusia, sehingga mencegah penyakit degeneratif. Buah okra muda mengandung kadar air 85,70 % ; protein 8,30 % ; lemak 2,05 % ; karbohidrat 1,4% dan 38,9 % kalori per 100 g.

Okra mulai ditanam di Indonesia pada tahun 1877 di Kalimantan Barat oleh petani Tionghoa (Nadira et al., 2009; Idawati, 2012). Okra yang memiliki banyak khasiat mulai dikenal dikalangan masyarakat saat ini, sehingga program peningkatan mutu okra terus dilakukan untuk dapat memenuhi permintaan masyarakat. Pengembangan okra perlu menekankan pada kuantitas produk yang tinggi dan kualitas yang baik sesuai tuntutan pasar. Kuantitas dapat dilihat dari banyaknya buah okra yang dihasilkan dalam suatu luasan lahan dalam satu musim tanam. Dan kualitas dapat dilihat dari penampilan morfologi (ukuran, warna, bentuk), kandungan gizi serta kandungan bioaktif yang terkandung didalamnya.

  1. Tujuan
  2. Untuk mengetahui taksonomi dan morfologi tanaman okra
  3. Untuk mengetahui syarat tumbuh tanaman okra
  4. Untuk mengetahui teknik budidaya tanaman okra yang baik dan benar.

  1. PEMBAHASAN
    1. Tinjauan Umum Tanaman Okra

Okra adalah salah satu dari spesies yang dikenal dan dimanfaatkan secara luas dari family Malvaceae. Distribusi geografis okra sangat luas mulai dari daerah khatulistiwa sampai ke laut mediterania. Okra dapat beradaptasi dengan baik pada iklim tropis dan sub tropis. Okra dikenal dengan banyak nama lokal di berbagai daerah Dunia. Okra dikenal  sebagai  lady fingers di Inggris, gumbo di Amerika Serikat, guino-gombo dalam bahasa Spanyol, guibeiro dalam bahasa Portugis dan bhindi di India. Di Indonesia tanaman okra ini mempunyai nama lokal yaitu cabai belanda (Kalimantan), bendi atau kacang bendi (Sumatra), rabamea (Bima), kopi jawa (Jawa), hoinu (Sulawesi Tenggara), kopi arab (Sulawesi), namun lebih dikenal dengan nama okra. Indonesia merupakan salah satu pusat keragaman okra budidaya maupun liar yang terbanyak. Jenis okra sudah dibudidayakan di Indonesia adalah okra hijau, okra merah, dan okra ungu. (Ikrarwati dan Nofi AR, 2016).

 

Manfaat tanaman okra meliputi beberapa organ tanaman, antara lain daun muda okra bisa dimanfaatkan sebagai sayur. Bagian batang tanaman okra dapat dimanfaatkan untuk bahan bakar, fiber atau serat yang dapat digunakan pada pembuatan pulp kertas. Buah okra muda mengandung protein, lemak, karbohidrat dan kalori. Buah okra terdiri dari biji, lendir yang membungkus biji dan kulit buah. Okra mempunyai khasiat sebagai bahan pencahar dan ekspektoran. Lendir dari buah okra dapat dimanfaatkan sebagai bahan emulsifier pada industri makanan maupun kertas. Biji okra merupakan sumber protein dengan lysine sebagai asam amino utamanya selain itu, biji okra juga mengandung lemak, serat, dan mineral-mineral yang dibutuhkan oleh tubuh, yaitu kalium, natrium, magnesium, kalsium, besi, dan seng. Lebih dari itu, biji okra mengandung antioksidan, poliphenol, dan flavonoid (Ikrarwati dan Nofi AR, 2016).

  • Data Botanis Tanaman Okra Abelmochus esculentus L. Moench

Tanaman okra  diklasifikasikan dalam Tripathi et al., (2011) sebagai berikut :

Kingdom                  : Plantae 

Subkingdom            : Tracheobionta

Super Division         : Spermatophyta

Division                          : Magnoliophyta

Class                                 : Magnoliopsida

Sub Class                 : Dilleniidae

Order                               : Malvales

Family                             : Malvaceae

Genus                              : Abelmochus

Species                            : Abelmochus esculentus L. Moench

Morfologi tanaman okra menrut Tripathi et al., (2011), sebagai berikut :

  1. Akar ; Tanaman okra termasuk tanaman dengan tipe pertumbuhan indeterminate. Tanaman okra memiliki akar tunggang  yang  dalam.
  2. Batang ; Tanaman okra mempunyai tinggi tanaman 1 – 4 m. Batang tanaman okra tegak, semi berkayu dan berwarna hijau kemerahan dan bercabang sedikit, dan memiliki bulu-bulu halus sampai kasar di seluruh permukaan batang.
  3. Daun tanaman okra tersusun spiral, berdaun tunggal dengan daun yang lebar dan mencanggap menjari, memiliki bulu-bulu halus, tangkai daun okra panjang dan berukuran sekitar 10-25 cm, daun okra berbentuk lima jari dan pertulangan daunnya menyirip. Daun muncul secara berseling, berbentuk hati, dan biasanya mempunyai lima lekukan daun.
  4. Bunga okra mempunyai diameter 4-8 cm dengan 5 mahkota berwarna kuning. Pangkal petal berwarna merah atau ungu dan bunga hanya mempunyai self-life satu hari. Inisiasi pembungaan dipengaruhi oleh genotipe dan faktor iklim seperti suhu dan kelembaban. Bunga muncul pada ketiak daun. Kuncup bunga mulai muncul pada 22-26 hari setelah tanam dan bunga pertama membuka sempurna pada 41-48 hari setelah tanam, kemudian bunga terus muncul selama 40-60 hari. Bunga mekar sempurna antara pukul 6 sampai dengan 10 pagi. Okra memiliki bunga sempurna dan menyerbuk silang. Bunga okra hanya membuka sekali di pagi hari, setelah terjadi penyerbukan kelopak dan mahkota bunga gugur. Tanaman okra terus berbunga dan berbuah untuk waktu yang tidak terbatas, tergantung pada varietas, musim, kesuburan tanah dan air.
  5. Buah okra memiliki warna beragam tergantung pada jenisnya, yaitu hijau tua atau hijau muda, ungu dan kemerah-merahan. Jenis okra yang berbatang besar, buahnya lebih panjang dan agak melengkung, warnanya sedikit pucat dan rasanya sedikit alot. Sedangkan jenis okra berbatang pendek, warna buahnya lebih hijau, pendek dan rasanya lebih renyah. Buah okra memiliki 5-7 ruang sebagai tempat biji dan tersusun membujur. Buah okra yang masih muda mengandung banyak lendir. Buah okra berbentuk silindris panjang seperti kapsul, berongga, berujung runcing, berparuh, bergerigi dan berbulu halus diseluruh permukaan buah.
  6. Biji  muda  okra  berwarna  hitam,  setelah  buah  okra  matang   biji berubah warna menjadi coklat. Biji okra merupakan sumber potensi minyak dengan konsentrasi yang bervariasi dari 20% sampai 40%, yang terdiri dari asam linoleat hingga 47,4% yaitu sebuah asam lemak esensial tak jenuh ganda untuk nutrisi manusia. Okra berbunga pada 55 hari setelah tanam dan dapat dipanen pada saat buahnya masih muda, okra dapat dipanen 5-10 hari setelah bunga mekar dengan diameter buah 1,5–3 cm. Barnwal (2015) menyatakan bahwa masa berbuah produktif untuk okra adalah 50-100 hari setelah tanam. Panen buah okra dapat dilakukan 2-5 hari sekali.

  • Syarat Tumbuh Okra (Abelmoschus esculentus L. Moench)

Okra tumbuh di daerah tropis dan sub-tropis. Okra tumbuh baik pada tanah lempung berpasir dengan drainase yang baik. Tingkat kemasaman tanah (pH) optimum yang mendukung pertumbuhan okra berkisar antara 5,5 sampai 6,5.

Tanaman okra memerlukan suhu hangat untuk dapat tumbuh dengan baik dan sebaliknya tidak dapat tumbuh dengan baik pada suhu rendah dalam jangka waktu yang lama. Temperatur optimum yang diperlukan adalah 21-30°C, dengan minimum temperatur 18°C dan maksimum 35°C. Faktor iklim perlu diperhatikan untuk memperoleh hasil yang maksimal. Okra dapat tumbuh baik pada ketinggian 1-800 m dpl dengan rata-rata curah hujan 1700-3000 mm/tahun. Okra yang dibudidayakan pada ketinggian di bawah 600 m dpl akan berumur lebih pendek yaitu sekitar 3 bulan, sedangkan pada ketinggian di  atas  600  m  dpl .

  • Pedoman Teknik Budidaya Okra
  • Persiapan benih okra

Tanaman okra adalah salah satu jenis tanaman yang diperbanyak dengan cara biji. Biji okra didapatkan dari buah okra yang sudah tua dan warnanya sudah menghitam. Namun harus diperhatikan adalah kualitas pohon okra yang akan diambil bijinya, pastikan pohon tersebut berbuah lebat dan sehat.

  • Penyemaian benih okra

            Sebelum memulai proses penyemaian, hal yang harus dipersiapkan adalah polybag, tanah gembur, pupuk kandang sebagai pupuk dasar, dan juga air. Polybag diisi oleh media tanam yang merupakan campuran dari tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2 : 1. Setelah diisi oleh media tanam, satu polybag bisa diisi dengan 2 benih okra dan disiram  dua kali sehari. Setelah tinggi tanaman okra mencapai 15 – 20 cm, bibit tanaman okra bisa dipindahkan ke lahan tanam yang lebih luas.

  • Persiapan lahan menanam okra

            Lahan yang akan ditanami tanaman okra haruslah memiliki tanah yang gembur. Jadi jika lahan masih berupa tanah yang keras, harus membajak atau mencangkulnya terlebih dahulu untuk mendapatkan tanah yang gembur.

Bersihkan lahan yang akan ditanami tanaman okra dari gulma, tanaman liar, juga dari batu – batu besar.

           Pembuatan bedengan yang berfungsi sebagai media tanam  okra. Ukuran bedengan yang biasa digunakan untuk menanam tanaman okra memiliki lebar 90 cm sampai dengan 100 cm dengan tinggi maksimal 30 cm dan panjang bedengan disesuaikan dengan ukuran lahan. Tiap bedengan diisi 2 – 4 baris tanaman, jarak tanam pada bedengan 50 cm x 20 cm, atau 40 cm x 30 cm. Lahan yang dijadikan area tanam tidak dekat dengan pohon besar atau bangunan besar lainnya yang dapat menghalangi masuknya sinar matahari. Hal ini karena tanaman okra termasuk tanaman yang membutuhkan sinar matahari yang cukup banyak untuk dapat tumbuh optimal.

  • Penanaman okra

            Benih tanaman okra bisa langsung ditanam pada lahan tanam, setelah proses pembuatan bedeng selesai. Cara menanam okra yang dilakukan biasanya menggunakan proses tugal dengan kedalaman beberapa cm saja. Satu lubang tugal bisa diisi 2 sampai 3 benih okra dan ditutup dengan tanah. Namun hal yang harus diperhatikan adalah pemberian pupuk dasar yang diberikan pada setiap lubang tanam sebelum diisi benih.

           Jika menggunakan proses penyemaian, harus membuat lubang yang lebih besar sesuai dengan besar polybag yang digunakan untuk menyemai. Yang harus disiapkan sebelum proses menanam ini adalah merobek plastic polybag setelah itu masukan benih semaian tersebut ke dalam lubang yang sudah dibuat di bedeng dan bumbun dengan tanah tipis.

  • Penyiraman

            Tanaman okra termasuk tanaman yang hanya bisa tumbuh dengan maksimal jika kebutuhan airnya tercukupi. Penyiraman untuk tanaman okra bisa dilakukan sebanyak 2 kali dalam sehari untuk menjaga kelembaban tah.

  • Penyiangan

            Penyiangan adalah salah satu teknik pemeliharaan yang paling dasar dan paling umum. Penyiangan disini maksudnya adalah mencabut dan menyingkirkan gulma serta tanaman liar yang ada disekitar tanaman okra. Hal ini dimaksudkan karena gulma terkadang menjadi salah satu tempat favorit bagi hama.

  • Pengendalian hama dan penyakit

            Tanaman okra dikenal sebagai tanaman yang tahan akan serangan hama. Namun walaupun seperti itu, bukan berarti tanaman okra tidak memiliki hama pengganggu lainnya. Hama yang biasanya sering dijumpai pada tanaman okra adalah kutu busuk atau ulat jagung.

           Untuk mensiasati pengendalian hama ini bisa dilakukan dengan manual. Yaitu dengan cara mengambil kutu – kutu tersebut dan menyingkirkannya atau menyemprot tanaman dengan larutan sabun. Langkah ini berfungsi untuk mengendalikan populasi kutu busuk pada tanaman okra. Karena jika dibiarkan, sudah pasti kutu busuk ini akan semakin banyak jumlahnya. Salah satu gejala tanaman okra yang terserang hama ini adalah dengan adanya lubang – lubang dibagian daun. Penanggulangan penyakit bisa menggunakan Dithane M – 45.

  • Pupuk susulan

            Tanaman okra termasuk jenis tanaman yang membutuhkan banyak nutrisi untuk tumbuh secara optimal. Setelah pupuk dasar diberikan, pemupukan selanjutnya dilakukan setelah 14 hari dengan pupuk urea atau kcl dengan dosis 100 kg/ha.

  • Masa panen okra

            Jika pada tanaman buah yang lain buah hanya bisa dipanen ketika sudah masuk masa tua dan matang, buah okra hanya bisa dipanen ketika buah masih dalam keadaan muda. Panen okra bisa dilakukan setelah tanaman ini berumur sekitar 2 bulan dan sudah banyak bunga yang muncul. Ukuran buah okra yang paling baik untuk dipanen adalah pada saat buah berukuran 5 – 7 cm. Lewat dari ukuran tersebut, buah akan terasa pahit dan keras saat dikunyah. Namun walaupun seperti itu, sekali tanaman okra memasuki masa panen, bisa memanen buah okra 2 – 3 kali sehari selama beberapa bulan. Panen bisa berlangsung hingga 4 bulan sampai tanaman tidak produktif lagi.

  1. Kesimpulan

Okra (Abelmoschus esculentus L. Moench.) merupakan salah satu jenis sayuran fungsional yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tetapi belum banyak dibudayakan di Indonesia. Okra adalah salah satu dari spesies yang dikenal dan dimanfaatkan secara luas dari family Malvaceae. Distribusi geografis okra sangat luas mulai dari daerah khatulistiwa smapai ke laut mediterania. Okra dapat beradaptasi dengan baik pada iklim tropis dan sub tropis.

                Budidaya tanaman okra di Indonesia memiliki  potensi besar untuk dikembangkan. Pengembangan okra perlu menekankan pada kuantitas produk yang tinggi dan kualitas yang baik sesuai tuntutan pasar. Kuantitas dapat dilihat dari banyaknya buah okra yang dihasilkan dalam suatu luasan lahan dalam satu musim tanam. Dan kualitas dapat dilihat dari penampilan morfologi (ukuran, warna, bentuk), kandungan gizi serta kandungan bioaktif yang terkandung didalamnya.

DAFTAR PUSTAKA

Arapitsas, P. 2008. Identification and Quantification of Polyphenolic Compounds from Okra Seeds and Skins. Food Chemistry. 110: 1041 – 1045

Hamid, A.A., O.O. Aiyelaagbe, L.A. Usman, O.M. Ameen, A. Lawal. (2010). Antioxidants: its medicinal and pharmacological applications. African J. Pure Appl. Chem.

Idawati, N. 2012. Peluang Besar Budidaya Okra. Yogyakarta : Pustaka Baru Press

Ikrarwati dan Nofi, A. R. 2016. Budidaya Okra dan Kelor dalam Pot. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jakarta. Jakarta.

Nadira, S., B. Hatidjah., dan Nuraeni. 2009. Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Okra ( Abelmoschus esculenthus ). J. Agrisains 10 (1) : 10 – 15

Rahman, A.K dan Y. Sudarto. 1991. Bertanam Okra. Kanisius ; Yogyakarta

Tripathi, K.K., Govila, O.P., Warrier,R. and Ahuja, V., 2011, Biology of Abelmoschus esculentus L. (Okra). Series of Crop Specific Biology Documents (35 p.), Departement of Biotechnology, Ministry of Science & Technology & Ministry of Environment and Forest, Govt. of India.

admin12

adminweb smkn12garut.sch.id

Tinggalkan Balasan